Rabu, 01 Mei 2013

1 Mei Jadi Libur Nasional, Aksi "May Day" Tetap Jalan


Ratusan ribu pekerja, melakukan unjuk rasa dan aksi jalan kaki di M.H. Thamrin, Jakarta, Rabu (1/5). FOTO: SP/ Joanito De Saojoao (sumber: Suara Pembaruan)

Jakarta - Buruh menyambut baik keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional. Kendati libur, bukan berarti perjuangan buruh berhenti.
"Buruh menyampaikan terima kasih kepada Presiden SBY yang telah menetapkan tanggal 1 Mei sebagai hari libur nasional. Kami menyambut baik hal itu," ujar Presiden KSPI, Said Iqbal, di Bundaran HI, Jakarta, Rabu (1/1).
Dikatakan Said, penetapan hari libur itu menandakan pemerintah mengakui buruh sebagai elemen penting dalam pembangunan bangsa.
"Pengakuan negara kepada buruh, sama seperti negara mengakui umat beragama pada hari besar keagamaan. Pada hari ini, pak SBY telah mengakui atas nama negara tentang pentingnya buruh untuk membangun bangsa dan negara," terangnya.
Said menegaskan, kendati tanggal 1 Mei menjadi hari libur nasional, namun bukan berarti perjuangan buruh berhenti. Buruh akan terus memperjuangkan tuntutan yang ada.
"Bukan berarti 1 Mei dijadikan hari libur, terus buruh tidak berjuang. Pada May Day yang akan datang kami tetap akan menggelar aksi unjuk rasa menyampaikan tuntutan," tandasnya.

0 komentar:

Posting Komentar