Jumat, 25 Juli 2014

Aspek Kehidupan Sosial dan Ekonomi Kerajaan Sriwijaya dan Mataram Kuno

  • Kerajaan Sriwijaya
Aspek kehidupan sosial
Kerajaan Sriwijaya karena letaknya yang strategis dalam lalu lintas perdagangan internasional menyebabkan masyarakatnya lebih terbuka dalam menerima berbagai pengaruh asing. Masyarakat Sriwijaya juga telah mampu mengembangkan bahasa komunikasi dalam dunia perdagangannya. Kemungkinan bahasa Melayu Kuno telah digunakan sebagai bahasa pengantar terutama dengan para pedagang dari Jawa Barat, Bangka, Jambi dan Semenanjung Malaysia.
Penduduk Sriwijaya juga bersifat terbuka dalam menerima berbagai kebudayaan yang datang. Salah satunya adalah mengadopsi kebudayaan India, seperti nama-nama India, adat-istiadat, serta tradisi dalam Agama Hindu. Oleh karena itu, Sriwijaya pernah menjadi pusat pengembangan ajaran Buddha di Asia Tenggara.

Aspek kehidupan ekonomi
Dilihat dari letak geografis, daerah Kerajaan Sriwijaya mempunyai letak yang sangat strategis, yaitu di tengah-tengah jalur pelayaran perdagangan antara India dan Cina. Di samping itu, letak Kerajaan Sriwijaya dekat dengan Selat Malak yang merupakan urat nadi perhubungan bagi daerah-daerah di Asia Tenggara. Hasil bumi Kerajaan Sriwijaya merupakan modal utama bagi masyarakatnya untuk terjun dalam aktifitas pelayaran dan perdagangan.
  • Kerajaan Mataram Kuno
 Aspek kehidupan Sosial
      Kehidupan sosial masyarakat mataram kuno sudah cukup luas dengan dilakukannya perdagangan dengan kerajaaan lain dan bahkan dengan luar negeri.

Aspek kehidupan Ekonomi
Kegiatan ekonomi utamanya adalah bertani, berternak, berdagang dan menjadi pengrajin
Kegiatan perdaganagan dilakukan dengan bergilir mengikuti hari pasaran Jawa
Barang-barang yang di dagangkan adalah kapur barus, rempah-rempah, gading, dan emas

1 komentar: