Ratusan ribu pekerja, melakukan unjuk rasa dan aksi jalan kaki di M.H. Thamrin, Jakarta, Rabu (1/5). FOTO: SP/ Joanito De Saojoao (sumber: Suara Pembaruan)
Jakarta - Buruh menyambut baik keputusan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY), dengan menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional. Kendati
libur, bukan berarti perjuangan buruh berhenti.
"Buruh menyampaikan terima
kasih kepada Presiden SBY yang telah menetapkan tanggal 1 Mei sebagai hari
libur nasional. Kami menyambut baik hal itu," ujar Presiden KSPI, Said
Iqbal, di Bundaran HI, Jakarta, Rabu (1/1).
Dikatakan Said, penetapan hari libur
itu menandakan pemerintah mengakui buruh sebagai elemen penting dalam
pembangunan bangsa.
"Pengakuan negara kepada buruh,
sama seperti negara mengakui umat beragama pada hari besar keagamaan. Pada hari
ini, pak SBY telah mengakui atas nama negara tentang pentingnya buruh untuk
membangun bangsa dan negara," terangnya.
Said menegaskan, kendati tanggal 1
Mei menjadi hari libur nasional, namun bukan berarti perjuangan buruh berhenti.
Buruh akan terus memperjuangkan tuntutan yang ada.
"Bukan berarti 1 Mei dijadikan
hari libur, terus buruh tidak berjuang. Pada May Day yang akan datang kami
tetap akan menggelar aksi unjuk rasa menyampaikan tuntutan," tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar