TEMPO.CO, Islamabad - "Pasukan Taliban Pakistan
mengumumkan akan mengakhiri gencatan senjata," kata juru bicara
Taliban, Shahidullah Sahid, seperti dilaporkan BBC News, Kamis, 17 April
2014.
Sahid menjelaskan gerilyawan tidak akan
memperpanjang gencatan senjata yang dimulai sejak 1 Maret lalu itu
karena pemerintah terus menangkap dan membunuh lebih dari 50 orang yang
terkait dengan mereka. Pemerintah juga mengabaikan permohonan mereka.Adapun pihak pemerintah belum menanggapi hal ini. "Meski demikian, pembicaraan akan terus berlangsung secara serius. Dan jika tidak ada kemajuan dari pemerintah, Taliban tidak akan ragu-ragu untuk mengambil langkah serius," kata Shaid.
Pemerintah membebaskan tahanan nontempur tingkat rendah. Namun Taliban menuntut pembebasan ratusan orang dan meminta militer ditarik dari daerah-daerah suku yang berbatasan dengan Afganistan.
Taliban telah meminta pemerintah agar membebaskan 300 orang yang dipenjara. Orang-orang itu mencakup wanita, anak-anak, dan pria yang menurut mereka bukan gerilyawan.
Pembicaraan perdamaian antara Taliban dan pemerintah dimulai sejak Februari 2014. Pembicaraan ini gagal setelah Taliban mengebom bus berisikan polisi. Pemerintah lantas menghentikan perundingan dan mengancam akan melancarkan operasi militer terhadap Taliban.
Gencatan senjata ini tidak menjamin perdamaian. Lebih dari 100 orang terluka dan 34 tewas dalam dua serangan di Islamabad, Pakistan, selama gencatan senjata.
0 komentar:
Posting Komentar