BERBAGAI cara dilakukan pelajar SMA untuk merayakan hasil kelulusan
Ujian Nasional yang diumumkan belum lama ini. Ada yang berkonvoi
menggunakan motor dengan seragam putih abu-abunya lengkap dengan
semprotan cat warna-warni. Ada pula yang menyikapinya secara sederhana
dan unik. Salah satunya dilakukan enam siswa SMA 6 Purworejo.
Mereka merayakan kelulusan UN dengan cara berjalan kaki sejauh enam kilometer sambil membawa kertas berukuran plano yang bertuliskan SMA N 6 Purworejo Lulus Sehat Tanpa Konvoi. Mereka juga membawa selembar kertas berukuran folio bertuliskan nilai hasil UN. Keenam pelajar itu, Dwi Aji Sukamto, Mahendra Syahar Mubarakh, Subhan Alamta Ilma Ahsana, Doni Wahyu Purnawan, Afiq Candra Susila, dan Alfian Rifki Febriadi. Setelah mengetahui hasil nilai UN-nya yang memuaskan, mereka berjalan kaki dari sekolahnya menuju Alun-alun Purworejo yang berjarak lebih kurang enam kilometer. Mereka mengaku tidak melakukan aksi itu tepat pada hari pengumuman (20/5), karena menunggu hasil nilai UN dan US yang baru diumumkan secara serentak di sekolahnya pada Kamis (22/5).
Mereka juga tidak mengenakan seragam sekolahnya, karena hari itu sokolah tidak mewajibkan pada siswa kelas XII untuk mengenakan seragam saat mengambil hasil nilai UN. ”Daripada berkonvoi, lebih baik jalan kaki sekaligus olahraga. Kami berenam berjalan dari sekolah sampai ke alun-alun. Ini merupakan wujud syukur dan kegembiraan, karena dapat lulus dengan nilai di atas rata-rata,” ucap Dwi Aji Sukamto sambil menunjukkan kertas yang dibawanya bertuliskan LULUS nilai UN 47,60. Ia mengaku bangga, karena dapat menyelesaikan studinya selama tiga tahun dengan hasil UN yang cukup memuaskan. ”Meski tidak meraih nilai tertinggi, saya bersyukur dengan hasil ini. Setidaknya nilai di atas rata-rata dan peringkat keempat di kelas ini menambah motivasi bagi saya untuk melanjutkan citacita,” lanjutnya.
Kebersamaan Kendati aksi itu dilakukan hanya enam orang, bukan berarti siswa lain di sekolah itu tidak mendapatkan nilai yang memuaskan. Afiq Candra Susila menuliskan kata ”kebersamaan” dalam kertas putih yang dibawanya. Meski aksinya terbilang sederhana, dapat memberikan kesan yang mendalam untuk sebuah persahabatan. ”Aksi jalan kaki ini sudah kami rencanakan sebelum ada pengumuman. Kami berenam sudah menjalin persahabatan yang sangat erat selama tiga tahun. Ini sebagai bentuk pembuktian solidaritas pertemanan yang telah kami bangun. Meski sudah dinyatakan lulus, persahabatan akan tetap terjalin hingga waktu yang tidak terbatas,” katanya. (Rinto Hariyadi-32)
Mereka merayakan kelulusan UN dengan cara berjalan kaki sejauh enam kilometer sambil membawa kertas berukuran plano yang bertuliskan SMA N 6 Purworejo Lulus Sehat Tanpa Konvoi. Mereka juga membawa selembar kertas berukuran folio bertuliskan nilai hasil UN. Keenam pelajar itu, Dwi Aji Sukamto, Mahendra Syahar Mubarakh, Subhan Alamta Ilma Ahsana, Doni Wahyu Purnawan, Afiq Candra Susila, dan Alfian Rifki Febriadi. Setelah mengetahui hasil nilai UN-nya yang memuaskan, mereka berjalan kaki dari sekolahnya menuju Alun-alun Purworejo yang berjarak lebih kurang enam kilometer. Mereka mengaku tidak melakukan aksi itu tepat pada hari pengumuman (20/5), karena menunggu hasil nilai UN dan US yang baru diumumkan secara serentak di sekolahnya pada Kamis (22/5).
Mereka juga tidak mengenakan seragam sekolahnya, karena hari itu sokolah tidak mewajibkan pada siswa kelas XII untuk mengenakan seragam saat mengambil hasil nilai UN. ”Daripada berkonvoi, lebih baik jalan kaki sekaligus olahraga. Kami berenam berjalan dari sekolah sampai ke alun-alun. Ini merupakan wujud syukur dan kegembiraan, karena dapat lulus dengan nilai di atas rata-rata,” ucap Dwi Aji Sukamto sambil menunjukkan kertas yang dibawanya bertuliskan LULUS nilai UN 47,60. Ia mengaku bangga, karena dapat menyelesaikan studinya selama tiga tahun dengan hasil UN yang cukup memuaskan. ”Meski tidak meraih nilai tertinggi, saya bersyukur dengan hasil ini. Setidaknya nilai di atas rata-rata dan peringkat keempat di kelas ini menambah motivasi bagi saya untuk melanjutkan citacita,” lanjutnya.
Kebersamaan Kendati aksi itu dilakukan hanya enam orang, bukan berarti siswa lain di sekolah itu tidak mendapatkan nilai yang memuaskan. Afiq Candra Susila menuliskan kata ”kebersamaan” dalam kertas putih yang dibawanya. Meski aksinya terbilang sederhana, dapat memberikan kesan yang mendalam untuk sebuah persahabatan. ”Aksi jalan kaki ini sudah kami rencanakan sebelum ada pengumuman. Kami berenam sudah menjalin persahabatan yang sangat erat selama tiga tahun. Ini sebagai bentuk pembuktian solidaritas pertemanan yang telah kami bangun. Meski sudah dinyatakan lulus, persahabatan akan tetap terjalin hingga waktu yang tidak terbatas,” katanya. (Rinto Hariyadi-32)
0 komentar:
Posting Komentar