Kamis, 17 April 2014

Pencapresan Jokowi Berefek Positif Terhadap Rupiah

dhikainfo21.blogspot.com/
Semarang (Antara) - Branch Manager PT Danareksa Sekuritas Semarang Melcy S Makarawung menilai pencalonan Jokowi sebagai presiden berefek positif terhadap rupiah karena investor asing mulai menanam saham di Indonesia sehingga posisi dolar terhadap rupiah semakin lemah.
"Jokowi efek ini saya prediksi akan terus menguat hingga pelaksanaan pemilu presiden Juli mendatang karena pemilihan Joko Widodo sebagai bakal calon presiden dianggap sebagai angin segar bagi para investor," ujarnya di Semarang, Kamis.
Saat ini efek tersebut terasa dengan menguatnya rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), rupiah yang sebelumnya tembus di angka Rp12 ribu saat ini sudah berada di level Rp11.200-Rp11.300.
"Kemungkinan besar jika kondisi masih seperti ini maka rupiah bisa terus berada di bawah Rp11 ribu kita tinggal tunggu momentumnya tapi kalau di bawah Rp10 ribu sangat berat," jelasnya.
Untuk IHSG sendiri diharapkan bisa tembus di level 5.300 meskipun saat ini masih di sekitar 4.800, pihaknya berharap ke depan IHSG bisa mencapai level 6.000.
Melcy mengatakan faktor koalisi partai sangat menentukan kondisi rupiah dan saham meski demikian saat ini investor terutama asing masih menjadikan Jokowi sebagai pilihan nomor satu.
Menurutnya akan semakin banyak investor asing yang menjual dolar mereka dan memilih rupiah sebagai investasi dengan demikian posisi rupiah akan semakin kuat.
"Saat ini 65 persen saham di Indonesia masih dikuasai oleh asing untuk itu jika mereka tertarik dengan iklim Pemerintahan di sini maka akan menguntungkan posisi kita," jelasnya.
Efek pencalonan Jokowi sebagai presiden ini belum bisa ditandingi oleh bakal calon yang lain bahkan Prabowo yang menurutnya gencar berkoalisi belum bisa memberikan efek sebesar Jokowi.
Melcy memastikan iklim investasi pada tahun ini tidak bisa dilepaskan dari kondisi politik, oleh karena itu jika politik kacau maka akan mengacaukan kondisi ekonomi Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar