TEMPO.CO , Jakarta - Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Dedy S Priyatna mengatakan, Indonesia bersama dengan pemerintah Jepang akan membangun proyek kereta api super cepat Jakarta-Bandung.
Proyek pembangunan ini akan diawali dengan studi kelayakan selama dua
tahun atas biaya dana hibah pemerintah Jepang sebesar US$ 15 Juta.
"Shinkansen
akan berkecepatan 300 kilometer per jam. Jarak Jakarta-Bandung akan
ditempuh dengan waktu 37 menit," kata Dedy di Jakarta, Selasa, 28
Januari 2014. Ia mengatakan proyek yang akan menelan biaya Rp 56 triliun
ini akan menggunakan skema kerja sama antara Pemerintah dan Swasta
(KPS).Ia mengatakan, studi kelayakan proyek ini akan dilakukan oleh konsultan Jepang yaitu, Japan International Consultant for Transportation, Yachiyo Engineering Co., Ltd., Oriental Consultant, Mitsubishi Research Institute, dan Nippon Koei, Co., Ltd.
Tim Jepang tersebut telah memaparkan gambaran pembangunan kereta super cepat Jakarta-Bandung sepanjang 133 kilometer dengan perkiraan harga tiket Rp 200 ribu dan estimasi perjalanan 37 menit. Stasiun untuk kereta super cepat ini direncanakan dibangun di kawasan Dukuh Atas Jakarta dan kawasan Gedebage Bandung.
0 komentar:
Posting Komentar